Saham Analisa Teknikal Saham Indonesia: BTPN (Long Term)

Berikut adalah analisa teknikal saham jangka panjang (long term) untuk emiten BTPN versi Gerbang Investasi untuk para pembaca setia IIC.

0
1997

Hingga penutupan market kemarin, saham dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (Kode emiten: BTPN), atau yang biasa kita sebut dengan bank BTPN, sahamnya kini secara teknikal terlihat mencoba meneruskan sentimen Bullish yang dimulai sejak akhir Desember 2017 lalu.

Berdasarkan data emiten Kuartal Pertama (Q1) tahun 2019 yang saya dapatkan dari IPOT News, BTPN telah membukukan laba bersih sebesar Rp 6,224 Triliun. Dibandingkan pada Q1 tahun 2018, angka ini telah menguat karena sebelumnya BTPN telah membukukan laba bersih sebesar Rp 5,734 Triliun.

Berdasarkan data tersebut, kini laba per lembar saham (EPS) BTPN adalah Rp 62,81 dengan Price Earning Ratio (PER) diangka 62.09x.

Grafik Mingguan BTPN

Nah, dalam analisa ini, saya akan berbagi pandangan analisa teknikal saya untuk jangka panjang (Long Term) terhadap emiten BTPN dalam grafik kerangka waktu Mingguan (Weekly) berikut ini:

Sejak pertengahan Juni 2018, harga telah bergerak dalam penurunan perlahan yang membentuk pola Down Channel yang melebar yang masih menyimpan potensi Bullish jangka panjang.

Meskipun jika harga bergerak turun, potensi Bullish masih bisa kita coba validasikan dari 2 Area Support yang menunggu (antara 2715 – 2840 dan antara 3060 – 3220).

Validasi Bullish pada BTPN adalah saat harga mampu terejeksi jika memang akan meretest kedua area Support pada gambar grafik diatas.

Sudut Pandang Berlawanan

Sumber: indiatimes.com

Dalam pandangan berlawanan (pesimis) untuk Bullish, pada awal Down Channel, harga telah mencapai level Swing Bearish (sekitar harga 4000) yang bisa menjadi momentum masuknya minat penjualan yang lebih besar dari beberapa minggu lalu yang tandanya bisa kita lihat dari masih kuatnya harga saat memasuki area Support yang tersedia (Tidak ada tanda – tanda pelemahan ataupun membentuk wick bawah yang cukup panjang).

False Breakout pada batas atas Down Channel pun akan menjadi tanda minor (jika terjadi sebelum harga mengalami rejeksi dari area Support) dari masih lemahnya minat pembelian terhadap BTPN, terlepas dari bagaimana fundamental perusahaan akan mempengaruhi pandangan investor.

Penting untuk dicatat! Analisa ini bukanlah sebuah anjuran kepada pembaca untuk berinvestasi terhadap emiten yang diulas, melainkan sebagai bahan tambahan untuk analisa pribadi pembaca sekalian yang saya harapkan dapat membantu dalam melihat emiten yang diulas dari sudut pandang yang berbeda. Terima Kasih