Bagi para investor saham Indonesia, pasar Bearish adalah momen yang sangat menjengkelkan karena peluang untuk mendapatkankan keuntungan / profit menjadi semakin kecil.
Bagaimana tidak, berbeda dengan pasar saham Amerika yang bisa melakukan transaksi Short / jual layaknya Forex. untuk saat ini, saham di Indonesia hanya bisa memberikan keuntungan kepada investornya hanya jika harganya bergerak naik.
Karena hanya bisa membeli, pasar Bearish tentu saja akan membuat jengkel, bahkan membuat stres para investor yang mencoba-coba masuk ke pasar dan berharap harga telah undervalued serta akan segera pulih!
Cahaya Kecil di Pasar Bearish

Setiap tren Bullish ataupun Bearish pasti memiliki rentang waktu yang berbeda, ada jangka pendek, menengah, dan juga jangka panjang yang bisa kita identifikasi secara teknikal melalui grafik beserta time framenya.
Dalam pergerakan tren apapun, arus utama pastilah diwarnai dengan apa yang disebut dengan koreksi atau melawan trend, dimana hal ini biasa terjadi sebagai suatu pola wajib berdasarkan pandangan para analis Elliott Waves.
Pada pasar Bullish, biasanya koreksi akan berupa penurunan selama jangka waktu tertentu sebelum melanjutkan kembali kenaikannya.
Nah, begitupun dengan pasar Bearish, koreksi yang terjadi di pasar ini adalah beberapa pergerakan kenaikan selama jangka waktu tertentu sebelum harga kembali jatuh mengikuti tren utamanya.
Koreksi pada pasar Bearish inilah yang saya pribadi sebut sebagai “Cahaya Kecil” untuk meraup untung atau profit.
Bagaimana Mengidentifikasi Koreksi Pasar Bearish?
Mengidentifikasi koreksi hampir sama dengan masuk saat koreksi. Masuk saat koreksi itu adalah bagian dari Trend Follower yang bisa kita tentukan dengan bantuan analisa Elliott Waves, Fibo Retracement, dan lain-lainnya.
Sedangkan untuk identifikasi koreksi, investor harus memiliki intuisi tajam dan jam terbang yang cukup untuk melakukannya.
Salah satu cara identifikasi koreksi ini ialah dari Price Action seperti yang akan saya coba jabarkan dibawah ini:

Bagi para analis yang terbiasa menggunakan price action, pastilah sering melihat pergerakan seperti pada gambar diatas, dimana pelemahan adalah pola didalam Kotak Hijau yang secara persentase, lebih baik untuk menjadi indikasi terjadinya koreksi atau perlawanan tren sehingga bisa menjadi peluang beli sebelum harga kembali mengikuti trend utamanya seperti Garis Biru di gambar sebelah kanan.
Meski terlihat mudah, cara ini termasuk cara yang sulit loh pembaca, karena kita juga perlu mengantisipasi kesalahan membaca makna price action untuk menjadi Continuation (langsung berlanjut jatuh tanpa koreksi).
Untuk mempermudah analisa price action, anda juga bisa menggabungkannya dengan indikator teknikal yang sudah biasa anda gunakan untuk menemukan korelasi yang sesuai dalam membaca jenuh jual jangka pendek dari arus Bearish yang tengah di analisa.
Kesimpulannya, lebih baik perlajari terlebih dahulu saja cara menemukan koreksi di pasar Bearish sebelum melakukan investasi, karena tingkat resikonya jauh lebih tinggi dibandingkan berinvestasi di pasar Bullish, dimana jika salah menentukan momen koreksi, posisi anda mungkin bisa terseret oleh penurunan yang kuat, bahkan brutal dan tajam!
Penting untuk dicatat! Artikel ini bukanlah sebuah anjuran kepada pembaca untuk mengikuti tips dan saran yang dibagikan, melainkan sebagai bahan tambahan untuk analisa pribadi pembaca sekalian yang saya harapkan dapat membantu dalam melihat peluang dari sudut pandang yang berbeda. Terima Kasih