Bitpoint Kehilangan $ 32 Juta Karena Ulah Para Hacker

1
1828

Bitpoint

Exchanger cryptocurrency Jepang, Bitpoint, telah menemukan lebih dari 250 Juta Yen ($ 2,3 Juta) dalam cryptocurrency – sebagian dari jumlah $ 32 Juta yang dicuri para hacker pada minggu lalu, Temuan ini diberitakan oleh outlet media setempat, The Mainichi.

Menurut The Mainichi, Bitpoint telah menemukan sebagian cryptocurrency yang dicuri di bursa luar negeri yang menggunakan sistem perdagangan yang disediakan oleh Bitpoint Jepang. Bitpoint mengatakan kepada The Mainichi bahwa penemuan terbaru ini telah mengurangi total kehilangan dari 3,5 Miliar Yen ($ 32 Juta) menjadi 3,02 Miliar Yen ($ 28 Juta).

Exchanger ini awalnya mengalami serangan hacker pada 12 Juli lalu. 2,5 Miliar Yen ($ 23 Juta) dana curian adalah milik pelanggan, sementara 1 Miliar Yen ($ 9,2 Juta) adalah milik Bitpoint. Peretas diketahui telah mencuri Bitcoin (BTC), Litecoin (LTC), Ethereum (ETH) dan XRP dari Hot Wallet bursa.

Efek Serangan Pada Bitpoint

Sumber: ourbitcoinnews.com

Setelah serangan hacker tersebut, Bitpoint dengan segera menangguhkan semua layanannya, sementara perusahaan induk exchanger, Remixpoint Inc., yang terdaftar di Bagian Kedua dari Bursa Saham Tokyo, telah mengalami penurunan saham sebesar 19% setelah pencurian tersebut. Remixpoint tidak bisa melakukan transaksi di Tokyo setelah serangan itu karena dilaporkan telah ada banyak order penjualan.

Operator dari sebuah unit Remixpoint Inc. meminta maaf atas ketidak nyamanan ini kepada para pelanggan dan mengatakan akan mengganti kerugian yang ditimbulkan.

Berbagai Serangan Hacker di Jepang

Sumber: PYMNTS.com

Insiden yang menimpa Bitpoint telah memecahkan rekor hack di kancah exchanger Jepang setelah Coincheck pada bulan Januari 2018 lalu yang kehilangan $ 534 Juta dalam bentuk token NEM karena keamanaan Hot Wallet yang masih rendah.

September lalu, Zaif, exchanger berlisensi di bawah Badan Jasa Keuangan Jepang, juga menjadi berita utama karena diserang oleh Hacker.

Dalam peretasan itu, Zaif kehilangan $ 60 Juta dalam bentuk cryptocurrency. Di antara aset yang dicuri ada 6.000 Bitcoin, dan juga Bitcoin Cash dan Monacoin.

Sekedar informasi, Bitpoint adalah salah satu dari beberapa bursa untuk menerima pesanan peningkatan bisnis dari pengawas keuangan Jepang yakni Badan Layanan Keuangan (FSA), pada Juni tahun lalu.

Salah satu kekhawatiran utama FSA adalah kepatuhan bursa terhadap persyaratan Anti Pencucian Uang dan Kenali Pelanggan Anda (Know Your Customer / KYC).

FSA diketahui juga menyatakan keprihatinan bahwa dana pelanggan tidak disimpan secara terpisah dari dana milik exchanger yang membuatnya sangat rentan untuk ukuran perusahaan yang kesehariannya mengelola banyak uang klien.

1 COMMENT

Comments are closed.