Prospek Penurunan Suku Bunga The Fed, Short Mata Uang Asia Berkurang

0
823
The Fed dolar

Suku Bunga

Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters, para investor telah memotong taruhan Bearish mereka (posisi Short) pada sebagian besar unit mata uang Asia dan telah menguatkan nilai tukar Rupiah untuk pertama kalinya dalam hampir tiga bulan karena harapan pada Bank Sentral AS, The Fed, untuk memangkas suku bunga telah melemahkan prospek greenback atau Indeks dolar AS (DXY).

Meskipun rakit data ekonomi AS yang cenderung kuat akhir-akhir ini, kekhawatiran atas ketegangan perdagangan antara AS dan Cina serta inflasi yang lemah telah membuat sebagian besar pejabat The Fed jelas-jelas dovish. Penurunan suku bunga pertama bank sentral dalam satu dekade diharapkan akan terjadi pada akhir bulan ini.

14 Analis rata-rata berpandangan menguat terhadap Rupiah bahkan ketika bank sentral negara itu diperkirakan akan melanjutkan siklus pelonggaran menjelang penurunan suku bunga The Fed.

Suku Bunga BI

Sumber: bisnis.com

Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari ini, dengan bank sentral yang secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.

Meskipun pasar mencabut beberapa taruhan Bearish pada Won Korea Selatan, itu masih menjadi unit yang paling singkat di wilayah tersebut karena kekhawatiran atas sengketa politik dan ekonomi negara yang memburuk dengan mitra dagang penting Jepang.

Ketegangan antara kedua sekutu AS memburuk pada awal bulan ini setelah Tokyo membatasi ekspor bahan-bahan berteknologi tinggi ke Seoul.

Bank of Korea hari ini pun tiba-tiba memangkas suku bunga kebijakan untuk pertama kalinya dalam tiga tahun karena kekhawatiran tentang perselisihan di tengah perlambatan ekonomi.

Dampak Pada Mata Uang Asia

Sumber: vantageasia.com

Tanggapan untuk jajak pendapat Reuters datang sebelum keputusan bank sentral.

Sementara itu, posisi Long pada baht Thailand telah surut dari jajak pendapat terakhir karena bank sentral menekan arus masuk asing jangka pendek untuk meredam kenaikan cepat dalam mata uang berkinerja terbaik Asia tahun ini.

Pembuat kebijakan merasa apresiasi lebih lanjut terhadap baht akan berdampak pada ekspor Thailand dan pertumbuhan ekonomi.

Survei Reuters difokuskan pada apa yang para analis yakini sebagai posisi pasar saat ini dalam sembilan mata uang negara berkembang Asia yakni: yuan Tiongkok, won Korea Selatan, dolar Singapura, rupiah Indonesia, dolar Taiwan, rupee India, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan baht Thailand.

Polling tersebut menggunakan estimasi neto posisi Long dan Short pada skala minus 3 hingga plus 3.

Skor plus 3 menunjukkan bahwa pasar sangat Long terhadap dolar AS.