Kalender Ekonomi
Minggu ini investor akan memiliki kesempatan untuk mengurai kumpulan data ekonomi baru untuk mendapatkan wawasan tentang kesehatan ekonomi global dan apakah bank sentral akan tetap berpegang pada jalur kebijakan moneter yang akomodatif.
PDB zona Euro, inflasi AS dan penjualan ritel dari AS dan Inggris akan diawasi dengan ketat di minggu ini. Pergerakan yuan China juga akan tetap menjadi fokus di tengah keraguan atas apakah kesepakatan perdagangan China dan AS akan benar-benar dilakukan. Minggu ini juga akan menampilkan laporan pendapatan perusahaan dari para ritel besar, termasuk Walmart dan Macy.
Inilah 5 faktor fundamental utama yang perlu Anda ketahui untuk memulai minggu ini.
1. PDB Zona Euro

Pada hari Rabu, data produk domestik bruto triwulanan untuk Jerman dan zona Euro yang lebih luas akan dirilis. Perkiraan konsensus adalah PDB zona Euro tumbuh 0,2% pada kuartal kedua tetapi di Jerman – ekonomi terbesar blok itu – diperkirakan akan menyusut 0,1%.
Ekonomi Jerman yang bergantung pada ekspor sedang terpukul keras oleh perang perdagangan antara AS-China dan berkembang kekhawatiran bahwa itu mungkin akan mengantarkan dunia dalam resesi global setelah angka produksi industri untuk Juni menunjuk ke penurunan tahunan terbesar dalam hampir satu dekade.
Pada akhir minggu, zona Euro akan mempublikasikan angka perdagangan terbaru.
2 Pergerakan Yuan

Fluktuasi nilai yuan China akan tetap menjadi sorotan karena investor mencoba mencari tahu apakah penurunan di bawah level 7 per dolar merupakan strategi yang disengaja oleh China untuk mendevaluasi mata uang dalam menanggapi ancaman tarif administrasi dari Presiden Trump.
Data perdagangan China pekan lalu menunjukkan bahwa, dengan turunnya impor dan ekspor, China membutuhkan mata uang yang lebih lemah untuk mendukung ekonominya.
Dorongan yang disengaja untuk melemahkan yuan dapat memicu perang mata uang yang dapat memaksa bank sentral regional lainnya untuk memangkas suku bunga. Meningkatnya ketegangan antara AS dan China telah mengirim saham dan imbal hasil obligasi anjlok, mata uang negara berkembang jatuh dan memicu pelarian dana besar-besaran ke aset safe havens seperti dolar, emas, bitcoin, dan yen.
3 Kalender Ekonomi Data Ekonomi AS

Setelah eskalasi perdagangan AS-China memicu salah satu minggu paling volatil tahun ini untuk pasar saham dan obligasi AS, investor akan berfokus pada kemampuan ekonomi AS untuk menyerap dampak perang perdagangan dengan beberapa pemeriksaan ‘kesehatan’ yang kritis.
Inflasi harga konsumen AS bulan Juli, yang dijadwalkan Selasa besok, telah dovish dalam beberapa tahun terakhir dan secara konsisten di bawah target 2% Federal Reserve. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan ikatan kuat antara data pengangguran dan inflasi telah diputus 20 tahun yang lalu dan hubungan “telah menjadi semakin lemah dan semakin lemah dan semakin lemah.”
Tetapi pengamat pasar akan menghadapi banjir data pada hari Kamis, termasuk penjualan ritel Juli dan produksi industri, yang keduanya diharapkan menunjukkan pertumbuhan. Indeks The Fed Philadelphia bulan Agustus, indikator pasar perumahan NAHB dan angka pengangguran mingguan juga akan dirilis.
4 Kalender Ekonomi Data Inggris

Dalam apa yang ditetapkan sebagai minggu yang sibuk di kalender ekonomi Inggris, investor akan mendapatkan laporan ketenagakerjaan Juni, serta angka penjualan ritel dan inflasi. Penjualan ritel diperkirakan telah menurun 0,3% bulan lalu setelah membukukan kenaikan mengejutkan 1% pada bulan Juni.
Laporan tersebut akan membantu para pembuat kebijakan Bank Inggris untuk menentukan apakah ekonomi perlu pengetatan atau pelonggaran kebijakan moneter setelah data resmi pada hari Jumat kemarin menunjukkan bahwa ekonomi Inggris mengalami kontraksi pada kuartal kedua untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun yang menyeret jatuh GBPUSD.
5 Penghasilan Perusahaan Ritel

Perusahaan Ritel akan melaporkan di minggu ini termasuk Walmart, Macy’s, JC Penny dan Tapestry, Kate Spade dan Stuart Weitzman. Penghasilan ritel lainnya termasuk Alibaba dan JD.com (induk perusahaan JD.ID).
Indeks S&P Consumer Discretionary yang mencakup ritel besar, diperkirakan melaporkan kenaikan sebesar 1,2% pada pendapatan kuartal kedua, menurut data IBES dari Refinitiv.
Namun perkiraan untuk sisa tahun ini telah jatuh. Wall Street sekarang mengharapkan pertumbuhan pendapatan kuartal ketiga sebesar 1,8% dibandingkan dengan ekspektasi 6,8% pada 1 Juli sementara estimasi kuartal keempat turun menjadi 6,5% dari 9,8%.