
International Investor Club – Survei Harga Properti Residensial oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan masih lambatnya pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan ke-3 tahun ini.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan ke-3 2019 yang masih tumbuh terbatas sebesar 0,50% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 0.41%. Dalam keterangan tertulis, Onny mengungkapkan kepada Tempo:
“Pada triwulan IV-2019, pertumbuhan IHPR diprakirakan sedikit melambat menjadi 0,45 persen (qtq).”
Di tengah pertumbuhan harga yang terbatas, penjualan properti residensial pada triwulan ke-3 2019 tumbuh sebesar 16,18 persen (qtq), angka ini lebih tinggi dari kontraksi -15,90 persen (qtq) yang terjadi pada triwulan sebelumnya.
Baca Juga: Hasil Survei Bank Indonesia : Penjualan Rumah Tipe Besar dan Kecil Turun
Onny pun mengatakan, “Peningkatan penjualan properti residensial terutama didorong oleh kenaikan penjualan pada rumah tipe kecil dan tipe besar, sedangkan penjualan rumah tipe menengah masih terkontraksi”.
Hasil survei Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial oleh pengembang masih ditopang oleh kemampuan finansial perusahaan. Hal itu tercermin dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 60,44%.
Sementara untuk pembelian properti residensial oleh konsumen, kata Onny, mayoritas atau 76,02% responden masih menggunakan fasilitas KPR dari perbankan.
Baca Juga: Dapat Mandat, Pefindo Akan Menerbitkan Obligasi Korporasi Senilai Rp26,93 Triliun
Disisi lain, Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merasa antusias menyambut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, KEK Sungailiat dan Tanjung Gunung yang saat ini tinggal menunggu ditetapkan pemerintah.

Penetapan KEK dinilai bisa menjadi momentum yang tepat dan menguntungkan untuk menggaet investor agar tertarik untuk mengucurkan modal di Pulau Bangka dan Belitung.
Ketua REI Bangka Belitung, Thomas Jusman, dalam Musyawarah Daerah ke VI REI Bangka Belitung di Soll Marina Bangka, mengatakan:
“Saat ini di Bangka Belitung sedang dalam masa reformasi pasca tambang timah. Pariwisata kini menjadi andalan untuk dikembangkan. Tentu disini ada peran properti yang akan menjadi daya tarik secara global jika disinergikan dengan pariwisata.”
REI Babel menargetkan pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan disinergikan dengan sektor pariwisata yang saat ini sedang dikembangkan pemerintah daerah.
Thomas pun mengatakan, “REI tidak semata-mata mengedepankan sisi komersil saja. Pembangunan perumahan bagi MBR juga didukung penuh dalam upaya menata pemukiman agar tidak kumuh dan memberikan kesempatan bagi MBR yang tidak mampu membeli rumah komersil agar dapat memiliki rumah.”
[…] Baca Juga: BI: Pertumbuhan Harga Properti Residensial Lambat di Triwulan Ke-3 […]
[…] Baca Juga: BI: Pertumbuhan Harga Properti Residensial Lambat di Triwulan Ke-3 […]
Comments are closed.