UNVR Resmi Stock Split, Ini Harga Terbarunya

0
2342
UNVR

Emiten barang-barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) akan memulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp 2 per saham di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 2 Januari 2020.

Hal itu terlaksana pascarealisasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Adapun, akhir perdagangan saham dengan nominal lama yakni Rp10 per saham di pasar reguler dan pasar negosiasi terakhir pada 30 Desember 2019.

UNVR Lebih Terjangkau

UNVR
Sumber: Unilever.com

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia yang dikutip Selasa (31/12/2019), Bursa telah menerima surat PT Unilever Indonesia Tbk. pada 18 Desember 2019, mengenai permohonan pencatatan saham hasil pemecahan nilai nominal (stock split) dengan rasio 1:5.

Dengan demikian, Bursa mengumumkan bahwa terhitung sejak Kamis, 2 Januari 2020, nilai nominal setelah stock split menjadi Rp 2 per saham, dari sebelum stock split Rp10 per saham.

Adapun, jumlah saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia setelah stock split 38,15 miliar saham, dari sebelum stock split sebanyak 7,63 miliar saham.

Harga saham UNVR pada saat akhir cum di pasar reguler dengan nilai nominal lama Rp10 per saham pada 30 Desember 2019, tercatat pada harga Rp 42.000. Dengan demikian, harga teoretis untuk pedoman tawar menawar dan perhitungan Indeks Harga Saham di Bursa Efek Indonesia dan Indeks Harga Saham (IHS) individual UNVR dengan nilai nominal baru Rp 2 per saham ditetapkan menjadi Rp 8.400.

Sebelumnya, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Sancoyo Antarikso, menyampaikan dengan stock split ini investor ritel bakal lebih mudah menjangkau saham UNVR. Sebab, saham UNVR dapat diperdagangkan kurang dari Rp 1 juta per satu lot-nya.

Akhir November lalu, Sancoyo mengatakan:

“Kami optimis adanya stock split ini harga saham UNVR akan terjangkau investor ritel kebanyakan, dan harapannya akan mampu mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR.”

Pasar Saham Lain

Mayora
Sumber: serangkab.info

Disisi lain, sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah menyiapkan dana sekitar Rp 76,80 Miliar untuk membeli sejumlah mesin baru. Adapun MYOR akan membeli mesin dari Danish Speciality Foods MYOR dengan nilai transaksi Rp 43,46 Miliar dan Rp 33,34 Miliar untuk membeli mesin dari dari Inbisco India Private Limited.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony menilai transaksi ini bakal berdampak positif untuk Mayora Indah lantaran bertujuan untuk meningkatkan produksi dan penjualan volume ekspor.

Secara fundamental, menurutnya saham MYOR tergolong kuat hal ini tercermin dari kinerja yang terus bertumbuh. Sampai September 2019, MYOR mencatat pendapatan sebesar Rp 17,96 Triliun, naik tipis dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sumber: Bisnis