Properti untuk Millenial
International Investor Club – Kaum millenial masih dibidik menjadi pasar utama dari segala sisi usaha. Sebab, generasi mereka saat ini merupakan generasi yang baru tumbuh yang akan mengambil alih masa dari generasi sebelumnya, yaitu baby boomers dan generasi X.
Menurut CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghand mengatakan bahwa kaum millenial termasuk pasar properti yang besar.

“Pasar gemuk milenial terdiri atas orang-orang yang saat ini berusia 26 tahun sampai 35 tahun, itu mulai angkanya naik,” tutur Ali dalam acara paparan topik properti Jakarta Eastern Corridor Market Highlight 2020 di area Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, yang disajikan dalam berita Republika.
Baca Juga: BEI: Perlindungan Investor Jadi Prioritas dalam Isu Saham Gorengan
Menurut data yang Ali sajikan, sejak 2014 sampai dengan 2018, dominasi pembelian rumah tapak oleh kaum milenial dari usia 26 tahun sampai 35 tahun mengalami peningkatan sampai 10%. Terlebih pada 2018, pangsa pasar usia ini mencapai 30% pada rumah tapak kurang dari 21 meter persegi. Ali pun mengungkapkan:
“Dominasi pembelian rumah tapak 22 meter persegi sampai dengan 70 meter persegi di usia 26 tahun sampai 35 tahun, dan terus mengalami peningkatan dibandingkan generasi lebih dari usia 35 tahun.”
Menurut Ali, dominasi pasar saat ini yang masih berkantong tebal adalah pasar dengan golongan generasi baby boomers dan generasi X. Kedua golongan generasi itu masih menjadi pasar potensi bagi pengembang hunian karena mereka masih memiliki posisi sebagai investor.

Meskipun demikian, Ali menekankan kepada para pengembang untuk beralih fokus dari pasar investor menuju ke pasar end-user yang rata-rata merupakan generasi millenial. Sebab, generasi milenial saat ini sebenarnya memiliki daya beli yang tinggi.
“Mereka itu memiliki cukup uang untuk membeli rumah. Artinya, mereka memiliki daya beli. Akan tetapi, tak ada lagi pengembang yang menyediakan rumah yang terjangkau bagi mereka.”
Baca Juga: Apa Penyebab Suburnya Fintech Ilegal di Indonesia? Ini Jawabannya!
Ali pun mengatakan, generasi millenial saat ini sangat banyak yang membutuhkan rumah terjangkau dengan harga kurang dari Rp 1 Miliar.
Ali berharap para pengembang dapat membidik pasar millenial agar tak terjadi lagi missed match, dimana para pengembang hanya fokus kepada investor yang juga kesulitan untuk menjual rumahnya saat ini.
Menurut penulis, apakah ini bisa menjadi Buble Properti? Hanya waktu dan pergerakan para pelaku pasar propertilah yang bisa memberi jawabannya.