BPK: Potensi Kerugian Asabri Mencapai Rp 16,7 Triliun, Kok Bisa?

0
698
Asabri

Asabri.. Ada Apa?

International Investor Club – Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tengah mendalami kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Hal ini dilakukan setelah BPK menemukan potensi kerugian perusahaan sebesar Rp 16,7 Triliun.

Perhitungan kerugian tersebut berasal dari kesalahan penempatan investasi Asabri pada dua instrumen investasi yakni saham dan reksadana. Di mana kerugian investasi reksadana sekitar Rp 6,7 Triliun, sedangkan saham Rp 9,7 Triliun. Diperkirakan potensi kerugian berpeluang bertambah berdasarkan perkembangan audit.

Baca Juga: BNP Paribas Terbitkan Reksadana dengan Akses Saham China, Tertarik Gak?

Asabri
Berita Radar (doc.)

Atas potensi kerugian tersebut, BPK tengah melakukan audit investigasi yang akan dilakukan selama dua bulan. Anggota II BPK Pius Lustrilanang menjelaskan, tujuan audit ini untuk menghitung berapa jumlah kerugian negara akibat kesalahan pengelolaan dana di Asabri.

Dalam sajian berita Kontan, Pius mengungkapkan:

“Selain itu, bertujuan untuk menemukan kecurangan yang nanti akan digunakan [hasil audit BPK] dan kemudian ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.”

Sayangnya ia tidak mengonfirmasi kabar bahwa BPK telah memeriksa Direktur Utama Asabri, Sonny Widjaja beberapa waktu lalu. Pihaknya hanya menegaskan, BPK bakal mencari data dan informasi kepada semua pihak serta instansi yang terkait dengan Asabri.

Sebelumnya, BPK telah mengaudit Asabri pada 2016. Dari audit tersebut ditemukan, Asabri tidak melakukan pengelolaan investasi secara efektif dan efisien pada penempatan instrumen saham dan reksa dana sehingga meminta perusahaan memperhatikan atau mengganti ke instrumen investasi yang lebih baik dan likuid.

Asabri
BBC (doc.)

Polri mengatakan, masih menunggu hasil audit BPK untuk menentukan lembaga mana yang akan melakukan penyelidikan kasus ini. Meski demikian, pihaknya siap jika sewaktu-waktu ditunjuk untuk mengungkap kasus ini.

Baca Juga: 2020: Prospek SUN dan Obligasi Korporasi Menarik, Dana Asing akan Bertambah

Meski ada potensi kerugian, tapi Direktur Utama Asabri, Sonny Widjaja membantah adanya praktik korupsi di Asabri dan menegaskan sampai dengan saat ini, dana prajurit TNI maupun anggota Polri masih dikelola dengan baik dan tidak hilang.

Untuk itu, Sonny meminta orang-orang untuk tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi terkait berita-berita yang beredar bahwa dana peserta dikorupsi. Ia mengklaim pemberitaan bohong tersebut sebagai sesuatu yang tidak bertanggung jawab.

Sonny berujar, bagi siapapun yang berbicara terkait Asabri diharapkan berdasarkan data fakta yang sudah terverifikasi. Ia juga meminta untuk dihentikannya pendapat serta pembicaraan yang cenderung tendensius yang menjurus ke negatif sehingga menimbulkan kegaduhan. Ia pun mengungkapkan:

“Jika hal ini terus berlangsung maka dengan sangat menyesal saya akan menempuh jalur hukum. Maka mari kita sama-sama kita berpikir jernih dan positif.”