Grab Akan Rilis Geomapping Tahun Ini dengan Gaet Investor Jepang

0
997
GRAB

International Investor Club – Grab bekerja sama dengan investor asal Jepang, SoftBank, yang berencana untuk meluncurkan teknologi geomapping pada tahun ini. Hal itu sejalan dengan pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) oleh kedua perusahaan.

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menilai, geomapping merupakan bagian dari pengembangan teknologi perusahaan dan pembangunan di Indonesia.

Grab
Tech Crunch (doc.)

Dalam sajian berita KataData, Ridzki pun mengungkapkan:

“Hal ini dapat meringankan kemacetan dan juga membuat berbagai destinasi lebih mudah diakses masyarakat dan turis.”

Baca Juga: GoFood dan GoPay Yakin Mampu Menjadikan GoJek Perusahaan yang Profitable

Ia pun mengatakan, teknologi geomapping yang dikembangkan Grab menggunakan resolusi kualitas high definition (HD). Di dalamnya memuat data berupa peta geografis, sosial, ekonomi, dan budaya.

Dikutip dari DealStreetAsia, Ridzki mengatakan pengembangan teknologi geomapping berbarengan dengan kendaraan listrik yang juga diluncurkan pada tahun ini. Perusahaan penyedia layanan on-demand itu menggaet Hyundai, Astra Honda Motor (AHM), dan Gesits untuk menguji coba 20 mobil dan motor listrik pada akhir Januari nanti.

Perusahaan menargetkan bisa mengoperasikan sekitar 500 unit kendaraan listrik hingga akhir tahun ini.

Sekedar informasi, pesaing GoJek ini telah memperoleh investasi $ 2 Miliar atau sekitar Rp 28,4 Triliun dari SoftBank pada tahun lalu. Dana itu digunakan untuk membangun jaringan transportasi perkotaan dan transformasi layanan seperti kesehatan.

Grab (doc.)

Dalam sajian berita KataData, CEO Grab Anthony Tan sebelumnya mengatakan, Indonesia merupakan pasar terbesar perusahaan. “Kami memiliki komitmen jangka panjang dalam pembangunan negeri secara berkelanjutan. Kami sangat senang dapat memfasilitasi investasi SoftBank,” ujar dia, pada Juli 2019 lalu.

Baca Juga: CIMB Niaga akan Mengawal WeChat Pay ke Indonesia

Dalam hal teknologi peta, Grab pernah merilis fitur Venues di aplikasi pada April 2019. Fitur itu bertujuan memberi petunjuk gambar yang relevan, sehingga memudahkan konsumen atau turis asing memahami lokasi penjemputan.

Pada awal 2019, perusahaan bahkan merekrut 90 orang untuk mengembangkan teknologi terkait titik penjemputan atau disebut Point of Interest (PoI). Di Indonesia, Grab telah mengembangkan 5 juta pilihan titik penjemputan.

Awalnya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas mengembangkan teknologi ini hanya lima orang. Grab memandang, teknologi ini harus dikembangkan supaya memudahkan proses perjalanan konsumen. Untuk itu, Grab menambah jumlah pekerja yang khusus menangani teknologi ini atau disebut tim MapsOps.

PoI menampilkan pintu masuk dan keluar suatu gedung, yang menjadi titik penjemputan. Selain PoI, tim MapsOps Grab mengembangkan titik hijau atau penjemputan untuk pejalan kaki.