Google Earth Kini Bisa Diakses via Firefox, Opera, dan Microsoft Edge

0
1837
Google Earth

International Investor Club – Tahun 2017 lalu, Google merombak desain Google Earth sekaligus memensiunkan aplikasi desktop-nya. Sebagai gantinya, Earth dapat diakses langsung melalui browser komputer, tanpa perlu meng-install apa-apa. Sayangnya tidak semua browser, melainkan hanya Chrome.

Tidak lain, hal ini dikarenakan Google menggunakan teknologi Native Client (NaCl) dalam mengembangkan Earth versi web, dan yang mendukung NaCl hanyalah Chrome sendiri.

Kala itu, belum ada standar web yang cukup mumpuni untuk mewujudkan fitur-fitur kompleks Earth. Dan kini, situasinya sudah berubah drastis.

Baca Juga: Lenovo dan Microsoft akan Hadirkan MS Office Home & Student 2019 di Laptop Anyar

Google Earth
Seroundtable (doc.)

Sekarang, teknologi seperti WebAssembly sudah kian matang hingga pada akhirnya mampu menggantikan NaCl. Alhasil, Earth kini sudah bisa kita akses di komputer melalui browser–browser lain seperti Firefox, Opera, dan Microsoft Edge. Satu-satunya yang belum kebagian jatah hanyalah si Safari di macOS.

Apa itu Microsoft Edge? Yup, Microsoft memang sudah sejak lama mengumumkan bahwa browser bawaan Windows 10 itu bakal mengadopsi Chromium, yang tidak lain merupakan versi open-source dari Google Chrome.

Dan belum lama ini, Edge versi baru yang berbasiskan Chromium itu akhirnya sudah dirilis secara resmi untuk diunduh oleh publik.

Google bilang mereka akan terus memoles kinerja Earth di ketiga browser ini. Mereka juga sudah berencana untuk menghadirkan dukungan terhadap Safari, namun tentunya itu juga memerlukan keterlibatan dari Apple sendiri.

Baca Juga: Ciputra Development Akan Berfokus pada Properti Menengah ke Bawah

Chrome
ClupClup (doc.)

Beberapa waktu lalu ini, Google diketahui telah mulai melangsungkan pengujian platform cloud gaming yang mereka namai Project Stream.

Premis Project Stream terdengar sederhana sekaligus mengagumkan. Cukup berbekal browser Chrome di PC desktop maupun laptop, pengguna dipersilakan menikmati game-game kelas blockbuster!

Dalam proses pengembangannya, Google melakukan kolaborasi bersama sejumlah publisher game internasional, salah satunya adalah Ubisoft. Saat sesi tesnya dimulai nanti, Assassin’s Creed Odyssey akan tersedia untuk para partisipan.

Lewat Project Stream, Google bermaksud menawarkan solusi atas kendala umum di layanan gaming on demand, misalnya buffering yang memakan waktu serta penurunan kualitas grafis akibat ketidakstabilan koneksi.

Dan berbeda dari streaming video, game merupakan jenis konten bergrafis kaya yang menuntut sistem interaksi instan antara unit controller dengan layar, sehingga keterlambatan dalam penyampaian informasi [meski hanya sedikit] dapat memengaruhi pengalamannya.