BBRI: Harga Saham Tergerus dan PER Rendah. Bagaimana Prospeknya?

0
2177
BBRI

Waham BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk.) ditutup memerah lagi. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBRI persis di harga penutupan Rp 3.980 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Jumat lalu (28 Februari), harga saham BBRI turun 5,01% dari Rp 4.190. Mencatatkan harga tertinggi Rp 4.200 dan harga terendah Rp 3.980, saham BBRI ditutup turun Rp 210 per saham dalam sehari.

BBRI
Sumber: kompas.com

Kalau dihitung sejak 25 Februari 2020 lalu, harga saham BBRI telah turun cukup dalam sehingga menimbulkan tanda tanya besar bergantung dari jenis atau gaya investasi investor.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 279, maka price to earning ratio (PER) saham ini 14,27 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 2,38 kali.

Pada akhir sesi perdagangan, Senin kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup dalam juga.

Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 5.361,25. Itu berarti dalam sehari indeks utama di bursa saham Indonesia ini turun 1,68%.

Penurunan IHSG itu ternyata sejalan dengan kondisi indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, sembilan di antaranya negatif.

Dalam berita Kontan, disebutkan sektor-sektor yang turun, yakni:

  • Sektor Manufaktur (-0,53%),
  • Sektor Perdagangan (-0,59%),
  • Sektor Pertanian (-0,70%),
  • Sektor Barang Konsumsi (-0,79%),
  • Sektor Konstruksi (-1,23%),
  • Sektor Industri Dasar (-1,47%),
  • Sektor Infrastruktur (-1,54%),
  • Sektor Tambang (-1,58%),
  • Sektor Keuangan (-3,05%).

Tampak bahwa penurunan terdalam perdagangan ini menimpa indeks sektor Keuangan. Adapun kenaikan paling tinggi dialami indeks sektor Aneka Industri.

BEI

Oke, lalu bagaimana prospek saham BBRI itu sendiri?

Dalam sudut pandang saya pribadi (teknikal dan psikis), penurunan pada saham bank ini dibentuk atas kekhawatiran pasar yang cukup kuat sehingga jika menilik pola yang hampir serupa ditahun 2015, maka saya masih mengkhawatirkan penjualan lebih lanjut karena belum ada penopang kuat bagi harga.

Level Support ada dikisaran harga Rp 3.800-an, sehingga jika ini ter-break (dalam Weekly), maka saya rasa peluang BBRI untuk tersungkur lebih kuat akan menjadi lebih besar (bisa turun mencapai +- Rp 3.000).

Saran dalam membaca analisa saya, lebih baik Wait and See dulu bagi kalian seorang investor jangka panjang. Bagi Value Investor, nilai BBRI pun belum tampak begitu baik sehingga lampu kuning saya sematkan pada saham ini.

Untuk trader swing, gunakan Support Weekly diatas sebagai acuan dalam mencari peluang beli. Dan untuk trader harian, perhatikan level psikis minor untuk mengantisipasi manipulasi ataupun ketakutan ekstrim untuk menjual karena kondisi ekonomi global sedang kurang bagus.

Tetap berhati-hati, teliti, dan sabar diri ya. Happy Investing!