BUMA Rilis Obligasi Rp 10,5 Triliun untuk Tutup Hutang

0
3152
BUMA

International Investor Club – Perusahaan tambang batu bara, anak usaha dari DOID, yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama Tbk (BUMA), akan menerbitkan surat utang bunga tetap dan tanpa jaminan (unsecured fixed rate notes) sebanyak-banyaknya $ 750 Juta atau setara dengan Rp 10,50 Triliun (asumsi kurs Rp 14.000/USD).

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan awal pekan ini, BUMA akan menawarkan obligasi tersebut dengan maksimal bunga sebesar 10% per tahun.

Obligasi tersebut diterbitkan di luar Indonesia dan Amerika Serikat, kemudian akan dicatatkan di SGX-ST (Singapore Exchange Securities Trading Limited), Bursa Efek Singapura.

Baca Juga: Valuasi Saham Makin Murah, Reksadana Saham Bisa Dipertimbangkan

BUMA
Kaskus (doc.)

Dalam sajian berita CNBC Indonesia, prospektus Delta Dunia menuliskan:

“Dana hasil penerbitan obligasi ini, setelah dipotong biaya-biaya akan digunakan penerbit untuk pembayaran baik seluruh atau sebagian kewajiban perusahaan penerbit [BUMA].”

Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 April mendatang untuk meminta persetujuan rencana penerbitan obligasi ini.

Sepanjang tahun lalu, laba Delta Dunia Makmur ambles 73% menjadi $ 20,48 Juta atau setara dengan Rp 287 Miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari tahun sebelumnya $ 75,64 Juta.

Penurunan laba bersih itu seiring dengan pendapatan neto perusahaan yang juga minus 1,19% menjadi $ 881,81 Juta atau Rp 12,35 Triliun dari sebelumnya $ 892,46 Juta.

Situs resmi DOID mencatat, sebagai sebuah perusahaan induk, DOID memiliki satu anak perusahaan yang beroperasi secara aktif, yaitu BUMA, yang merupakan salah satu kontraktor tambang batu bara terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi.

Baca Juga: Mizuho Gugat Jaya Bersama Indo Karena Menunda Penerbitan Obligasi

DOID
Saham Online (Doc.)

Sementara, kedua anak perusahaan lain, yaitu PT Banyubiru Sakti (BBS) dan PT Pulau Mutiara Persada (PMP) adalah entitas-entitas yang tidak beroperasi secara aktif dan sebelumnya memiliki izin eksplorasi tambang batu bara.

Sebelumnya, Laba bersih PT Delta Dunia Makmur Tbk pada 2019 ambles 73% secara tahunan menjadi $ 20,48 Juta atau setara Rp 279 Miliar. Penurunan laba bersih emiten berkode saham DOID itu terjadi seiring dengan pendapatan neto perusahaan yang juga turun 1,19% menjadi $ 881,81 Juta.