RUU Cipta Kerja Disahkan, Saham BUMN Konstruksi Ini Meroket!

0
541
RUU Cipta Kerja
Republika (doc.)

RUU Cipta Kerja

International Investor Club – Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), saham-saham sektor konstruksi juga turut mengalami penguatan karena disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Setidaknya, ada 4 saham di sektor konstruksi plat merah (BUMN) yang menguat pada perdagangan kemarin.

Baca Juga: BEI Telah Cabut Suspensi Tiga Saham Ini, Siapa Sajakah?

Disahkannya RUU Cipta Kerja

RUU Cipta Kerja
Jawa Pos (doc.)

Dalam sajian berita Okezone dijabarkan, kenaikan dimulai dari saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang naik Rp 85 atau 7,80% ke Rp 1.175, saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik Rp 45 atau 5,49% ke Rp 865, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) naik Rp 25 atau 4,85% ke Rp 540 dan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik Rp 20 atau 3,96% ke Rp 525.

Technical Analyst Indo Premier Sekuritas, Mino mengatakan bahwa saham konstruksi saat ini telah mengalami koreksi yang cukup dalam. Bahkan saham di sektor ini valuasinya paling murah di antara sektor lainnya.

Dalam acara 2nd Session Closing Market IDX Channel, Mino mengungkapkan:

“Jadi, dengan disahkannya RUU Cipta Kerja ini menjadi hal yang cukup positif ya untuk sektor ini, tentunya dengan harapan bahwa ke depan banyak investasi yang masuk ke Indonesia jadi bisa turut menjadi sumber pendapatan di sektor ini (konstruksi).”

Namun, Mino belum dapat menyimpulkan dengan kenaikan hari ini sebagai awal peningkatan saham sektor konstruksi ke depannya. Hal ini dikarenakan selain sentimen dalam negeri, pasar modal Indonesia juga masih akan dipengaruhi sentimen luar negeri.

“Sebenarnya sentimen dari domestik maupun eksternal sudah cukup positif walaupun ini belum cukup mengkonfirmasi bahwa sektor konstruksi untuk kembali bullish,” kata dia.

Saham Farmasi

Saham Farmasi
Glints (doc.)

Selain itu, sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan saham sektor farmasi berpeluang untuk kembali menguat pada perdagangan pekan ini akibat pengumuman emiten farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) akan memasarkan dan distribusi obat antivirus yang mengandung zat aktif remdesivir pada pekan lalu.

Dalam sajian berita Tempo Bisnis, Aji Gusta mengungkapkan:

“SEJAUH ADA PEMBERITAAN TERUS SEPERTI MISALNYA DISTRIBUSI REMDESIVIR YANG DILAKUKAN KALBE DAN INDOFARMA PASTINYA MEMBUAT SAHAM SEKTOR FARMASI AKAN MENDAPAT KATALIS POSITIF PULA.”

Baginya, salah satu harapan pelaku pasar dari upaya percepatan penanganan Covid-19 bertumpu pada saham sektor farmasi mengingat kemampuan emiten untuk memproduksi suplemen multivitamin penjaga tahan tubuh hingga mendistribusikan alat tes, obat antivirus dan vaksin ke seluruh penjuru negeri.