International Investor Club – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bank Net Syariah Indonesia Tbk (BANK) dan warannya mulai pada perdagangan Kamis kemarin (11 Februari).
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina Ini Layak Masuk Bursa, Benarkah?
Bank Net Syariah di Suspensi

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Bank Net Indonesia Syariah, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan Waran Seri I Bank Net Indonesia Syariah (BANK & BANK-W), pada perdagangan 11 Februari 2021,” tulis pengumuman BEI.
Dalam sajian berita CNBC Indonesia dijabarkan, penghentian sementara perdagangan saham Bank Net Syariah tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dan Waran Seri I Bank Net Syariah Indonesia Syariah (BANKW) tersebut dilakukan di seluruh pasar.
“Suspensi ini dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham dan Waran Seri I Bank Net Syariah. Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tegas BEI.
Sebelum suspensi, BEI terlebih dahulu memasukkan saham BANK yang baru listing (tercatat) di papan bursa pada Senin (1 Februari) ke dalam pengawasan khusus karena telah terjadi peningkatan harga saham BANK yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Belum Lama IPO

Pada awal Februari ini, BANK tercatat di BEI bersama dengan perusahaan perdagangan ritel, PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE). BANK jadi emiten ke-4, sedangkan UFOE emiten ke-5 yang tercatat di BEI tahun ini.
Emiten ini pun menambah daftar bank syariah yang tercatat di BEI setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS).
Bank Net Indonesia Syariah menawarkan sebanyak 5 miliar saham biasa atau setara 37,90% dari jumlah modal disetor dengan harga penawaran umum Rp 103 per saham. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan meraih dana segar sebesar Rp 515 Miliar.
Dalam sajian berita CNBC Indonesia dijabarkan, saat debut perdana melantai di bursa, Senin itu, saham BANK naik 34,95% atau menyentuh batas ARA. Hingga Senin lalu (8 Februari), nilai kapitalisasi pasar BANK di bursa mencapai Rp 6,40 Triliun naik dari Senin lalu Rp 1,82 Triliun.
Data BEI mencatat, sebelum suspensi Kamis ini, saham ini sudah melesat 131% dalam sepekan terakhir hingga di level Rp 725/saham. Artinya dari harga IPO Rp 103/saham, maka saham BANK sudah meroket 604%.