WSKT Gelontorkan Modal Miliaran untuk Entitas Usahanya

0
149
WSKT
Sindo News (doc.)

International Investor Club – Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali memperkuat modal entitas usahanya. Suntikan modal itu diberikan melalui PT Waskita Toll Road kepada PT Waskita Bumi Wira (WBW).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan melalui Waskita Toll Road menyuntik modal WBW senilai Rp35,26 Miliar. WTR menyerap sebanyak 35.262 saham yang dikeluarkan oleh WBW.

Baca Juga: WSKT Akan Lakukan Rights Issue 8,7 Miliar Saham Seri B

WSKT Perkuat Modal Entitas Usahanya

wskt
Jawa Pos (doc.)

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, manajemen WSKT menjelaskan, nilai transaksi yang dilakukan adalah 0,18% dari ekuitas perseroan yang sebesar Rp19,93 Triliun berdasarkan laporan keuangan per Juni 2022. Adapun, nilai transaksi ini setara 0,16% dari ekuitas WTR yang sebesar Rp22,66 Triliun per Juni 2022.

Sementara itu, transaksi yang dilakukan merupakan transaksi afiliasi karena WTR sebagai anak perusahaan perseroan, dengan kepemilikan perseroan sebesar 92,10%. Serta, WBW merupakan anak perusahaan WTR dengan kepemilikan sebesar 99,91%.

Selain itu, transaksi tersebut juga merupakan transaksi material karena nilai rangkaian transaksi lebih dari 20% dari ekuitas perseroan.

“Dengan adanya peningkatan modal dari WTR kepada WBW, diharapkan dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan akan memberikan nilai tambah bagi perseroan sebagai pemegang saham WTR,” tulis manajemen WSKT dalam keterbukaan informasi.

Sebagai informasi, Waskita Toll Road merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang pembangunan, pengusahaan, pengoperasian dan pengelolaan jalan tol dan infrastruktur lainnya di Indonesia baik yang dilakukan secara langsung maupun melalui anak perusahaan perseroan.

Sedangkan, Waskita Bumi Wira merupakan entitas usaha yang bergerak di bidang aktivitas jalan tol. WBW didirikan pada 20 Agustus 2014 dan membangun jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

Di sisi lain, Bursa saham Asia kemarin telah jatuh mengikuti penurunan wall street setelah komentar hawkish dari pejabat The Fed dan tekanan lain terhadap sentimen risiko dari ketegangan di Eropa.

Indeks dolar Bloomberg diperdagangkan mendekati rekor tertinggi karena investor mencari investasi yang aman di tengah kekhawatiran resesi global. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun AS mendekati 4% untuk menyentuh level tertinggi sejak awal 2010.