Saturday, April 1, 2023

TBIG Obligasinya Akan Jatuh Tempo, Dana Rp 1,7 Triliun Siap

Must Read

Kadek
Kadek
Sarjana IT yang menyukai Dunia Finansial dan Properti karena potensi masa depannya

International Investor Club – PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menyiapkan dana untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada 13 Maret 2023 sebesar Rp1,7 triliun.

Direktur PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk (TBIG), Helmy Yusman Santoso menjelaskan, pihaknya telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan bunga ke-4 obligasi tersebut kepada pemegang obligasi.

“Pelunasan pokok dan bunga ke-4 obligasi tersebut akan dilakukan dan didistribusikan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran,” ungkap Helmy di Jakarta.

Baca Juga: TBIG Menerbitkan Obligasi Rp 1 Triliun, Untuk Apa?

Obligasi TBIG Akan Jatuh Tempo

TBIG
Pasardana (doc.)

Tahun 2023 Tower Bersama harus melunasi total Rp 5,96 triliun untuk jumlah obligasi yang jatuh tempo. Sedangkan TBIG tidak melakukan refinancing untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo tahun ini dan akan dilunasi menggunakan kas internal perseroan.

Dalam sajian berita BeritaSatu dijabarkan, berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), TBIG memiliki setidaknya 6 obligasi yang jatuh tempo pada 2023. Jatuh tempo terdekat yakni pada 12 Maret 2023, yakni Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap III tahun 2022 Seri A senilai Rp1,7 triliun.

Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV tahun 2020 Seri B senilai Rp867 miliar pada 24 Maret 2023, Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap IV tahun 2022 Seri A Rp1,47 triliun pada 21 Agustus 2023, dan Obligasi Berkelanjutan V perusahaan Tahap V tahun 2022 Rp1 triliun pada 31 Oktober 2023.

Lalu, Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I tahun 2020 Seri B Rp469 miliar pada 8 September 2023, dan Obligasi Berkelanjutan IV TBIG Tahap II tahun 2020 Seri B Rp455 miliar pada 2 Desember 2023.

Di sisi lain, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), emiten industri kayu, agri industri, dan industri perkebunan, sepanjang 2022 mencatat laba Rp 1,21 triliun atau meroket 63% dibandingkan 2021 sebesar Rp 739,6 miliar. Kenaikan penjualan produk kayu dan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi pemicunya.

“Sepanjang 2022, DSNG membukukan penjualan Rp 9,63 triliun yang naik 35% (yoy) dari Rp 7,12 triliun,” kata Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), Andrianto Oetomo.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest News

Dolar Pulih, Tetapi Akan Menjadi Kuartal yang Lemah

Dolar AS sedikit lebih tinggi di awal perdagangan Eropa Jumat, tetapi tampaknya akan mencatat kerugian kuartalan kedua berturut-turut jelang...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img