International Investor Club – Bumi Resources Tbk (BUMI) akan kembali melakukan Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Mengutip data keterbukaan informasi BEI, Rabu (1 Maret), BUMI bakal menerbitkan saham baru PMTHMETD dengan jumlah sebanyak 28.229 saham seri C dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Baca Juga: BUMI Kembali Diborong Bambang Sihono, Menarikkah?
BUMI Akan Lakukan Private Placement

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, rencananya private placement BUMI ini bakal dilaksanakan pada 8 Maret 2023 dan pemberitahuan hasil pelaksanaannya pada 10 Maret 2023.
“Seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh Pemegang OWK terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK,” tulis manajemen BUMI.
Adapun private placement akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp80 per saham untuk permintaan konversi yang diterima oleh perseroan pada periode tahun ke-5 yang berakhir pada tanggal 10 Desember 2022.
“Rp178 per saham untuk permintaan konversi yang diterima oleh perseroan pada periode tahun ke-6 yang berakhir pada tanggal 10 Desember 2023,” imbuh mereka.
Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor 1-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.
Setelah pelaksanaan PMTHMETD yang mana akan menerbitkan saham baru dengan jumlah sebanyak 28.229 saham seri C, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat.
Dari 371.320.676.795 saham, yang terbagi atas 20.773.400.000 saham seri A; 53.501.346.007 saham seri B; dan 297.045.930.788 saham seri C. Menjadi sebanyak 371.320.705.024 saham, yang terbagi atas 20.773.400.000 saham seri A; 53.501.346.007 saham seri B; dan 297.045.959.017 saham seri C.
Sebelumnya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) membidik produksi batu bara sebesar 53 juta ton di tahun ini. Angka tersebut naik sekitar 8,2% dari produksi tahun lalu.
Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berharap mampu menjual 55 juta ton batu bara, meski target produksinya 53 juta. Tambahan volume penjualan dipenuhi dari stok batu bara yang tersedia.
”Tahun lalu, KPC memproduksi sekitar 50 juta ton, dengan penjualannya 51 juta ton,” kata General Manager Coal Processing and Handling KPC, Poltak Sinaga.