International Investor Club –
PT Waskita Karya Tbk mendapat persetujuan dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memperpanjang jatuh tempo pembayaran obligasi mereka. Ini rinciannya
“Perseroan telah mendapatkan persetujuan untuk melakukan Perubahan Jadwal Pembayaran Bunga dan/atau Pelunasan Pokok untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN2), Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN3), dan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4),” tulis BEI dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: WSKT Lagi-Lagi Dapat Kontrak Baru, Nilainya Rp1,38 Triliun
WSKT Perpanjang Jatuh Tempo Obligasi

Dalam sajian berita Investor.id dijabarkan, BEI juga menyebutkan, berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi, dengan penyesuaian informasi obligasi tersebut, maka perubahan jadwal pembayarannya tersebut yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN2) dengan Pembayaran Pokok Obligasi yang sebelumnya pada 23 Februari 2023 menjadi pada 16 Juni 2023.
Sedangkan pembayaran Bunga Ke-20 jika sebelumnya adalah 23 Februari 2023 menjadi 16 Juni 2023.
Sedangkan untuk Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN3), pembayaran Bunga Ke-18 yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2023 28 menjadi Juni 2023.
Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B (WSKT03BCN4) dengan Pembayaran Bunga Ke-15 sebelumnya pada 16 Februari 2023 menjadi 16 Agustus 2023. Ditambah lagi, pembayaran Bunga Ke-16 yang sebelumnya pada 16 Mei 2023 menjadi 16 Agustus 2023.
Di sisi lain, BEI menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 sebanyak 14 emisi dari 13 emiten senilai Rp16,73 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,86 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.436,54 triliun dan US$ 452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.