Sunday, October 1, 2023

Obligasi Senilai Rp2,9 Triliun Diterbitkan PRTL, Untuk Apa?

Must Read

Kadek
Kadek
Sarjana IT yang menyukai Dunia Finansial dan Properti karena potensi masa depannya

Obligasi

International Investor Club – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PRTL) atau Protelindo menerbitkan obligasi. Surat utang berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp2,9 triliun.

Melansir Harian Neraca, Senin (6/3/2023), obligasi tersebut diterbitkan dalam dua seri, yaitu obligasi seri A senilai Rp2,7 triliun bertenor 370 hari kalender ditawarkan dengan tingkat bunga sebesar 6,35% per tahun. Sedangkan seri B senilai Rp145,3 miliar bertenor tiga tahun dilepas dengan bunga 6,6% per tahun.

Baca Juga: WSKT Perpanjang Jatuh Tempo Pembayaran Obligasi

PRTL Terbitkan Obligasi Bernilai Triliunan Rupiah

Obligasi Bond yield

Dalam sajian berita Okezone dijabarkan, Sekretaris Perusahaan Protelindo Maya Marcella mengatakan, dana hasil emisi obligasi ini akan dimanfaatkan untuk membayar utang bank.

Untuk aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai wali amanat dalam penerbitan obligasi ini sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam akta perjanjian perwaliamanatan obligasi berkelanjutan III Protelindo tahap II Tahun 2023 No. 22 tanggal 1 Maret 2023.

Sebagai informasi, Protelindo dan entitas anak memiliki dan mengoperasikan 29.708 menara telekomunikasi. Terdiri atas 25.857 menara greenfield dan 3.851 menara rooftop yang sebagian besar berada di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, dengan 55.029 pelanggan yang terdiri dari para operator telekomunikasi utama di Indonesia. Selain itu, perseroan juga memiliki 121.289 km jaringan kabel serat optik yang menghasilkan pendapatan dan 10.236 aktivasi connectivity.

Berdasrakan laporan keuangan Protelindo mencattakan pendapatan Rp8,10 triliun hingga 30 September 2023 atau naik dari periode sama tahun sebelumnya Rp6,06 trilun. Peningkatan pendapatan perseroan diiringi dengan laba bruto perseroan sebesar Rp5,92 triliun.

Sebagai informasi, TOWR terus memacu pertumbuhan aset pada tahun ini sejalan dengan rencana perusahaan menjadi perusahaan infrastruktur telekomunikasi.

Wakil Presiden Direktur Sarana Menara Nusantara, Adam Gifari seperti dikutip bisnis mengatakan, sejak 2017 perusahaan melebarkan fokus (refocusing) bisnis dari murni sebagai penyediaan sewa menara (tower company) menjadi perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi. Dengan perubahan visi ini maka perusahaan terus berusaha memenuhi kebutuhan operator yang menjadi klien.

“Jaringan revenue generating fiber optic kami Per September 2022 sudah mencapai 131.000 km. Termasuk 121.000km FTTT [fiber to the tower]. Pertumbuhan utilisasi FTTT ini di 2022 hampir 100% dibanding posisi 2021,” ujarnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest News

Tesla Digugat Agensi AS Atas Dugaan Pelecehan

Tesla Inc digugat oleh sebuah lembaga hak-hak sipil AS pada hari Kamis, mengklaim pembuat mobil listrik tersebut telah menoleransi...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img