Minyak Jatuh, Imbas Krisis Silicon Valley Bank

0
130
Minyak

International Investor Club – Harga minyak dunia jatuh rata-rata 2,5% dalam perdagangan yang fluktuatif pada Senin (13 Maret) karena kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB). Ini memukul pasar ekuitas dan menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya krisis keuangan baru.

Melansir Reuters Senin (13 Maret), minyak mentah Brent berjangka turun USD2,03, atau 2,5%, menjadi USD80,75 per barel pada 14:01 GMT.

Baca Juga: Minyak Rebound Hebat Karena Harapan Pertumbuhan China

Harga Minyak Berfluktuasi

Minyak
Sumber: Forbes.com

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI) turun USD2,11 atau 2,8% menjadi USD74,57 per barel. Brent di awal sesi menyentuh posisi terendah. Sementara WTI menyentuh harga yang terakhir di awal Desember.

Ketakutan akan melebarnya krisis yang dialami Silicon Valley Bank menyebabkan terjadinya aksi jual aset AS pada akhir pekan lalu. Sementara regulator negara bagian menutup Signature Bank yang berbasis di New York pada hari Minggu.

Indeks bank STOXX Eropa turun 5,8% setelah merosot 3,8% pada Jumat (10 Maret). Otoritas AS pun meluncurkan langkah-langkah darurat untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan.

“Sentimen investor terhadap sektor-sektor ini akan terpukul dalam waktu dekat. Krisis mengindikasikan bahwa masih ada risiko yang cukup besar di pasar keuangan”, kata Daniel Casali, kepala strategi investasi di perusahaan manajemen kekayaan Evelyn Partners.

Sentimen pasar sudah rapuh karena kekhawatiran tentang pengetatan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed) yang diperburuk dengan tingginya persediaan minyak mentah AS.

Sebelumnya, harga minyak mentah dunia merayap lebih tinggi setelah AS mencetak kenaikan angka pengangguran. Hal ini mengaburkan prediksi pasar mengenai berlanjutnya suku bunga agresif.

Melansir Bloomberg, West Texas Intermediate naik 0,7% sementara dolar turun, lantaran harga komoditas dalam mata uang lebih menarik.

Pedagang mengamati dengan cermat data AS untuk setiap petunjuk khususnya mengenai langkah Federal Reserve pada kebijakan suku bunga.

Adapun komentar Bos The Fed yang lebih hawkish telah mengalahkan optimisme pemulihan ekonomi China. Sebagian besar pengamat masih optimis tentang prospek harga, dengan pedagang top Trafigura Group mengharapkan Brent mencapai USD90 per barel pada pertengahan tahun.

Data Rabu menunjukkan penarikan yang tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS. Di Eropa, pemogokan terus memblokir kilang Total Energies SE di Prancis, sementara situs Ineos di negara tersebut memotong throughput. Pasar opsi minyak juga tumbuh semakin bearish dalam beberapa hari terakhir.