Obligasi
International Investor Club – Runtuhnya dua bank di Amerika Serikat (AS) Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank turun berdampak cukup serius pada pasar keuangan RI. Krisis mini perbankan di Negeri Paman Sam itu membuat bursa saham Indonesia turut kena getahnya.
Baca Juga: EXCL Berencana Terbitkan Obligasi Tahun Ini
Obligasi Kembali Diminati

Dalam sajian berita CNBC Indonesia dijabarkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok lebih dari 1,5% mengikuti sentimen negatif di hampir semua bursa. Tren flight to ‘safe haven’ terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia.
Investor mulai beralih ke pasar obligasi yang di tandai oleh penurunan tajam tingkat imbal hasil atau yield. Penurunan yield berarti harga naik karena lebih banyak pembeli, dan berlaku sebaliknya.
Yield obligasi negara tenor 10 tahun amblas 25 basis point pada pukul 13.00 WIB, dibandingkan penutupan pekan lalu ke level 6,78%. Ini adalah posisi terendah sejak 24 Februari lalu.
Sementara, gejolak yang terjadi di Amerika juga membuat emas kembali menjadi primadona. Harga emas Antam pada hari ini, Selasa (14 Maret) meroket. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1-gram terbang Rp 10.000 menjadi Rp 1.064.000 per batang. Harga tersebut merupakan rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah.
Harga emas Antam hari ini hanya kalah dengan rekor tertingginya pada 7 Agustus 2020 lalu yang menembus Rp 1.065.000 per gram
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback kemas Antam ditetapkan Rp 951 ribu per gram. Harga tersebut malahan menguat tajam Rp 15.000 dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pengumuman di laman resmi logammulia.com untuk transaksi offline (pembelian, pengembalian dan buyback) di Butik Emas LM sudah kembali normal dan untuk transaksi online akan diinformasikan kembali apabila ada perubahan lebih lanjut.
Di sisi lain sebelumnya, Emiten Pertambangan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) telah mencatatkan Obligasi I TBS Energi Utama Tahun 2023 senilai Rp500 miliar di Bursa Efek Indonesia (BEI) .
Dalam aksi korporasi ini, TOBA menawarkan dua seri yaitu Obligasi Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp425 miliar dengan tingkat bunga 8,80 persen dan jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.
Selain itu ada pula Obligasi Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp75 miliar dengan tingkat bunga 10,00 persen dan jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.