PT Petrosea Tbk (PTRO) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit atau Senior Secured Term Loan Facility Agreement dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku Mandatory Lead Arranger dan Bookrunner.
Baca Juga: Lo Kheng Hong Jual Semua Saham PTRO-nya, Ada Apa?
PTRO Akan Akuisisi Tambang

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, Senior Secured Term Loan Facility Agreement tersebut terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sampai dengan USD91,5 juta dan dalam mata uang Rupiah sampai dengan Rp1,45 triliun. Adapun, fasilitas pinjaman ini memiliki tenor selama 60 bulan.
“Fasilitas tersebut akan digunakan untuk mendanai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang, serta memperkuat modal kerja perseroan,” kata Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto dalam keterbukaan informasi.
Anto menjelaskan, transaksi tersebut dikecualikan dari transaksi material dan bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material & Perubahan Kegiatan Usaha dan POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi & Transaksi Benturan Kepentingan.
Selain itu, Anto menegaskan, jika transaksi yang dilakukan tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan, namun akan meningkatkan kinerja perseroan.
Sebagai informasi, per September 2022, PTRO membukukan laba bersih sebesar USD30,78 juta, naik 114,49% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar USD14,35 juta.
Sementara itu, total pendapatan perseroan tercatat mencapai USD329,66 juta yang didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) dan jasa pertambangan.
Hingga akhir 2022, PTRO berhasil mengantongi total nilai kontrak kurang lebih sebesar USD1,6 miliar sebagai hasil dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk memastikan keberlanjutan usahanya.
Sebelumnya, perusahaan telah mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD30,78 juta pada akhir September 2022. Raihan ini melonjak 114,49% dibandingkan dengan USD14,35 juta pada periode yang sama pada 2021.
Sementara itu, total pendapatan perusahaan mencapai USD 329,66 juta yang didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis Rekayasa, Pengadaan & Konstruksi (EPC) dan Jasa Pertambangan.