International Investor Club – Bank BCA atau Bank Central Asia (BBCA) adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Pada awalnya, Bank BCA hanya menyediakan layanan untuk nasabah dari kalangan menengah ke atas. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Bank BCA kini melayani berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga:BBCA Akan Bagikan Dividen, Ini Jadwalnya
Sejarah BBCA

Pada tahun 1989, Bank BCA go public dengan melepas saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Saat itu, Bank BCA melepas sekitar 300 juta lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250 per lembar saham. Dalam waktu singkat, saham Bank BCA langsung menjadi saham favorit di pasar modal Indonesia.
Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berdampak besar terhadap sektor perbankan. Namun, Bank BCA berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dengan baik. Bank BCA bahkan mampu membeli sejumlah bank kecil yang terkena dampak krisis.
Pada tahun 2000, Bank BCA melakukan merger dengan Bank Bali dan Bank Duta. Melalui merger tersebut, Bank BCA berhasil menjadi bank terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 100 triliun.
Pada tahun 2002, Bank BCA melakukan buyback saham sebesar 10% dari jumlah saham yang beredar di pasar. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan harga saham Bank BCA di pasar modal.
Pada tahun 2010, Bank BCA melakukan stock split dengan rasio 1:5. Artinya, setiap 1 lembar saham Bank BCA yang dimiliki akan dipecah menjadi 5 lembar saham. Tujuan dari stock split ini adalah untuk meningkatkan likuiditas saham Bank BCA di pasar modal.
Pada tahun 2015, Bank BCA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 17,5 triliun atau naik 14,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini didukung oleh kenaikan jumlah nasabah, pertumbuhan kredit yang sehat, serta efisiensi operasional yang tinggi.
Pada tahun 2020, Bank BCA mengalami penurunan laba bersih akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor perbankan. Namun, Bank BCA tetap mampu mempertahankan stabilitas keuangan dengan meningkatkan rasio kecukupan modal dan rasio kredit bermasalah.
Pada tahun 2022, Bank BCA kembali melakukan buyback saham sebesar 5,22% dari jumlah saham yang beredar di pasar. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan harga saham Bank BCA di pasar modal.
Dalam sejarahnya, Bank BCA telah mengalami berbagai peristiwa penting yang berdampak besar pada kinerja dan pengembalian sahamnya di pasar modal. Namun, Bank BCA berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terbesar dan terpercaya di Indonesia dengan terus melakukan inovasi dan peningkatan kinerja.