International Investor Club – PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 21,38% sepanjang 2022 lalu. Perseroan meraup laba bersih sebesar USD40,92 juta atau Rp610,58 miliar, naik dari sebelumnya yang sebesar USD33,71 juta.
Baca Juga: PTRO Siap Akuisisi Tambang dengan Dana Rp1,45 Triliun
Laba PTRO Meningkat
Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, pendapatan perseroan juga tumbuh sebesar 14,57% menjadi USD476,31 juta atau Rp7,10 triliun, dari sebelumnya sebesar USD415,73 juta. Berdasarkan segmennya, pendapatan perseroan didominasi oleh segmen pertambangan dengan kontribusi sebesar USD340,03 juta atau Rp5,07 triliun.
Kemudian segmen konstruksi dan rekayasa berkontribusi sebesar USD86,70 juta atau Rp1,29 triliun, pendapatan segmen jasa tercatat sebesar USD46,84 juta atau Rp698,86 miliar, serta pendapatan lainnya sebesar USD2,73 juta atau Rp40,77 miliar.
Adapun beban usaha langsung perseroan tahun lalu tercatat sebesar USD380,82 juta atau Rp5,68 triliun. Sementara itu, beban administrasi tercatat sebesar USD34,56 juta atau Rp515,65 miliar serta beban bunga dan keuangan sebesar USD7,42 juta atau Rp110,72 miliar.
Total nilai aset PTRO per Desember 2022 tercatat sebesar USD596,42 juta atau Rp8,89 triliun, tumbuh 11,95% dari posisi Desember 2021 yang sebesar USD532,73 juta. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD298,42 juta dan ekuitas sebesar USD297,99 juta.
Di sisi lain sebelumnya, Petrosea telah meluncurkan Minerva Digital Platform di proyek tambang batubara milik PT Indo Bara Pratama (IBP), Kalimantan Timur.
Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyatakan telah memulai transformasi digital operasional tambangnya tahun 2018.
“Kami terus mengembangkan digitalisasi di Petrosea untuk semakin meningkatkan produktivitas di seluruh proyek pertambangan, termasuk di proyek IBP,” ujar Romi.
PTRO pada proyek IBP melakukan pekerjaan project management. Termasuk penerapan operational excellence dan technology solution melalui Minerva Digital Platform, yang merupakan solusi teknologi digital terkini milik Petrosea.
Project management yang dilakukan oleh Petrosea merupakan business model baru dengan menggandeng kontraktor-kontraktor lokal di sekitar area tambang. Petrosea membantu kontraktor lokal tersebut untuk meningkatkan kinerja dalam produktivitas penambangan.
Hal itu dilakukan dengan mengimplementasikan proses, prosedur dan standar yang dimiliki oleh Petrosea, sehingga operational excellence berjalan dengan baik dan target produksi bisa tercapai.
