International Investor Club – PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan entitas anak mencetak laba bersih senilai Rp664,3 miliar tahun 2022. Capaian itu turun 3,82% secara year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp690,77 miliar.
Kondisi itu terjadi meskipun penjualan dan pendapatan usaha ACES meningkat 3,35% yoy total bersih mencapai Rp6,76 triliun.
Baca Juga: Sejarah Awal Saham Bukit Asam (PTBA)
Penjualan ACES Menurun

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, penurunan laba mendorong laba per saham dasar ACES berkurang menjadi Rp38,83, dari semula Rp40,38, dikutip dari keterbukaan informasi.
Secara segmentatif, produk perbaikan rumah mendominasi penjualan ACES total senilai Rp3,60 triliun, disusul produk gaya hidup mencapai Rp2,74 triliun. Adapun produk mainan menyerap penghasilan ketiga terbesar senilai Rp262,10 miliar.
Beban pokok ACES membengkak 4,92% yoy menjadi Rp3,49 triliun, yang terjadi berkat adanya peningkatan persediaan awal barang. Beban usaha (penjualan, umum-administrasi) juga naik 3,37% yoy menjadi Rp2,52 triliun, yang salah satunya disebabkan kenaikan gaji karyawan.
Hal ini membuat laba sebelum pajak ACES lebih rendah pada akhir 2022 sebesar Rp820,8 miliar, dari 2021 sebanyak Rp844,86 miliar.
Neraca ACES menunjukkan peningkatan aset 1,08% yoy menjadi Rp7,24 triliun. Jumlah utang (liabilitas) berkurang 17,39% yoy menjadi Rp1,31 triliun, sedangkan modal bersih (ekuitas) tumbuh 6,36% yoy menjadi Rp5,93 triliun.
Pada akhir tahun lalu, ACES memegang kas dan setara kas senilai Rp2,13 triliun, lebih rendah dari posisi akhir 2021 senilai Rp2,54 triliun.
Di sisi lain, laba Samsung Electronics Co Ltd diperkirakan turun 92 persen pada kuartal I-2023, level terendah dalam 14 tahun.
Dilansir dari Reuters, anjloknya laba Samsung disebabkan kelebihan pasokan chip karena konsumen seperti pusat data dan pembuat komputer memperlambat pembelian di tengah perlambatan ekonomi global.
Peluncuran smartphone model baru diperkirakan mendukung laba di divisi seluler. Namun, divisi chipnya kemungkinan melaporkan kerugian triwulanan lebih dari USD2,3 miliar karena harga chip memori turun.
Samsung merupakan pembuat chip memori, TV, dan telepon pintar terbesar di dunia pada 2022. Raksasa teknologi asal Korea Selatan (Korsel) tersebut juga penentu tren konsumsi global.