International Investor Club – Tesla akan membuka pabrik besar baru di Shanghai, China. Pabrik tersebut akan produksi 10.000 megapack per tahun.
Pembukaan pabrik Tesla itu diumumkan perusahaan dalam unggahan di Twitter pada Minggu, 9 April 2023. Adapun Megapack adalah baterai sangat besar yang simpan energi membantu menstabilkan jaringan listrik, dan mencegah pemadaman listrik.
Baca Juga: Tesla Sahamnya Jatuh Usai Tarik Raturan Ribu Mobil Tipe X
Tesla Akan Bangun Pabrik Baru

Dalam sajian berita Liputan6 dijabarkan, baterai tersebut memungkinkan operator jaringan untuk memindahkan kapasitas ekstra antar negara bagian dan memastikan daya dari sumber terputus-putus dapat disimpan dan digunakan saat permintaan lebih tinggi, dan saat ada pemadaman yang tidak direncanakan dalam jaringan transmisi.
Saat ini Tesla memiliki megafactory di Lathrop, California mampu produksi 10.000 unit Megapack setiap tahun, berdasarkan situs perusahaan. Pada cuitan Minggu, 9 April 2023, CEO Tesla Elon Musk menuturkan, pabrik di China akan menambah produksi dari pabrik di California.
Tesla berencana mulai membangun pabrik pada kuartal III 2023, dan akan mulai produksi sekitar pertengahan 2024, berdasarkan laporan Xinhua. Adapun Tesla dan Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar mengenai hal itu.
Sebelumnya, saham Tesla merosot 11 persen telah hapus miliaran dolar Amerika Serikat (AS) kekayaan CEO Tesla Elon Musk pekan ini.
Dikutip dari Forbes, ditulis Minggu (9 april), Elon Musk kehilangan USD 14,5 miliar atau sekitar Rp 216,31 triliun dalam pekan kemarin. Kekayaan bersih Elon Musk turun 7 persen menjadi USD 187,9 miliar atau sekitar Rp 2.803 triliun. Forbes mencatat, sejauh ini merupakan penurunan terbesar secara bruto dan persentase pada pekan ini di antara semua miliarder.
Saham Tesla rontok seiring investor yang mempertimbangkan prospek profitabilitas perusahaan karena laporan triwulanan Minggu ini mengungkapkan inventaris kendaraan melonjak awal 2023, tetapi Elon Musk sejauh ini tetap menjadi orang terkaya di Amerika Serikat dan orang terkaya kedua di dunia.
Sementara itu, miiarder lain seperti chairman LVMH Bernard Arnault mencatat kekayaan USD 223,1 miliar, dan berada di posisi pertama. Akan tetapi, ia ikuti jejak Musk yang alami penurunan terbesar dalam sepekan. Kekayaan Arnault turun USD 2,7 miliar seiring sahamnya tergelincir.
Sementara itu, pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page mencatat kenaikan kekayaan sekitar USD 3,5 miliar seiring saham induk usaha Google, Alphabet naik 5 persen.
Selain itu, kekayaan Chairman Oracle Larry Ellizon dan CEO Meta Mark Zuckerberg masing-masing mencatat kenaikan kekayaan USD 2,2 miliar dan USD 1,4 miliar. Saham Oracle naik 3 persen dan META 2 persen.