International Investor Club – Perusahaan teknologi besar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dirumorkan telah menghentikan rencananya untuk mengumpulkan dana melalui penerbitan obligasi konversi senilai US$ 500 juta, menurut laporan Bloomberg, mengutip berbagai sumber.
Sumber tersebut juga mengatakan perusahaan khawatir penjualan surat utang akan mengirimkan pesan yang bertentangan kepada investor.
Baca Juga: Investasi Obligasi, Keuntungan dan Kerugian yang Perlu Anda Ketahui
GOTO Batal Terbitkan Obligasi?

Dalam sajian berita Investor Id dijabarkan, perusahaan disebut mengesampingkan rencana tersebut setelah berdiskusi dengan BlackRock Inc, perusahaan ekuitas swasta global, dan International Finance Corp dari Bank Dunia. Rencana awalnya adalah mengumpulkan US$ 1 miliar dari penjualan obligasi, yang kemudian dikurangi.
Sementara itu, saat dihubungi oleh DealStreetAsia, juru bicara GoTo mengatakan grup tersebut “tidak mengomentari rumor dan spekulasi”.
“Kami telah membuat kemajuan besar menuju profitabilitas, merevisi pedoman untuk mengubah EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal IV-2023, setelah memberikan hasil yang kuat selama 2022,” tambah juru bicara GoTo tersebut, yang dilansir pada Jumat (21/4/2023).
“Dengan kas Rp 29 triliun pada akhir 2022, kami memiliki neraca yang cukup sehat untuk membawa kami ke arus kas operasi yang positif, dengan kebutuhan tambahan pendanaan eksternal,” jelasnya.
Pada Oktober 2022 dilaporkan bahwa penerbitan obligasi konversi adalah salah satu opsi yang dikejar oleh GoTo untuk menopang modal, selain private placement dan pencatatan saham (IPO) di Amerika Serikat (AS).
Perusahaan, dalam beberapa kesempatan, juga telah menyatakan niatnya untuk mendivestasi aset non inti untuk memperpanjang landasan pacunya.
Meskipun melaporkan kerugian yang lebih besar tahun lalu karena penurunan nilai (goodwill impairment), GoTo berhasil meningkatkan pendapatannya secara signifikan selama periode tersebut.
Perusahaan menargetkan untuk menjadi menguntungkan dalam hal EBITDA yang disesuaikan dan margin kontribusi grup masing-masing pada kuartal IV-2023 dan kuartal I-2023, berkat upaya pengelolaan biaya dan optimalisasi pendapatan.
Analis Thomas Chong, Melody Chan, dan Zoey Zong dari Jeffries bersikap positif terhadap target EBITDA yang disesuaikan dari GoTo dalam catatan terbaru mereka.
“GoTo mengharapkan pengurangan uang tunai sekitar 65% tahun ini dan arus kas positif diharapkan pada awal 2024. Perusahaan memiliki cukup uang untuk menjalankan rencana bisnisnya. Di semester I-2023, ia berfokus pada profitabilitas dan tidak akan memperluas ke bisnis pasar internasional lainnya secara agresif. Model yang dipimpin oleh produk, bukan model yang dipimpin oleh insentif, dikejar dengan penekanan pada strategi hyperlocal,” demikian catatan analis tersebut.
Saham GoTo naik 3,26% pada perdagangan Selasa (18/4) dan ditutup pada harga Rp 95. Rabu merupakan hari libur perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang Idul Fitri. GoTo akan mengumumkan hasil laporan keuangan kuartal I-2023 pada 27 April 2023.