International Investor Club – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengantongi pendapatan sebesar USD98,15 juta atau Rp1,45 triliun di kuartal I 2023.
Laba produsen nikel tersebut naik 45,09% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD67,64 juta.
Di samping itu, pendapatan perseroan hingga Maret 2023 juga mengalami kenaikan 54,48% menjadi USD363,18 juta atau Rp5,38 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD235,08 juta.
Baca Juga: Sejarah Saham Kalbe Farma (KLBF)
INCO Kantongi Laba Rp1,45 Triliun

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, adapun peningkatan laba bersih perseroan ditopang oleh tumbuhnya produksi nikel dalam matte perseroan di kuartal I 2023. Di mana, produksi perseroan naik 21% seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali Furnace 4 pada tahun lalu.
Volume produksi nikel dalam matte INCO per Maret 2023 tercatat sebesar 16.769 metrik ton, naik dari periode yang sama tahun 2022 lalu yang sebesar 13.827 metrik ton. Selain itu, pertumbuhan kinerja perseroan juga didorong oleh harga nikel yang berada pada level menguntungkan. Penjualan nikel matte di tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar USD16.758 per ton.
“Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” kata Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy dalam keterangan resminya.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan INCO pada periode ini tercatat sebesar USD228,24 juta atau Rp3,38 triliun, turun dari total beban pokok pendapatan sepanjang tahun 2022 lalu yang tercatat sebesar USD251,19 juta.
Febriany mengungkapkan, penurunan biaya didorong oleh kontribusi positif dari harga komoditas yang lebih rendah. Tak hanya itu, penurunan biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis.
Lebih lanjut, menyusul peletakan batu pertama untuk Proyek Morowali yang dilakukan pada Februari 2023 lalu, perseroan dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di lokasi tambang maupun di pabrik pengolahan.