International Investor Club – Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono tengah tersandung kasus hukum. Dia ditetapkan sebagai tersangka korupsi dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank.
Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menetapkan sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadap Destiawan Soewardjono (DES) selaku Direktur Utama WSKT.
“Untuk mempercepat proses penyidikan, Tersangka DES dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung sejak 28 April 2023 sampai dengan 17 Mei 2023,” ujar Ketut melalui keterangan tertulis.
Terlepas dari itu, perseroan telah merilis laporan keuangan kuartal I-2023. Dari keterbukaan informasi BEI, Sabtu (29 April), WSKT masih membukukan rugi pada tiga bulan pertama ini.
Baca Juga: Sejarah Saham Waskita Karya (WSKT)
Performa WSKT

Dalam sajian berita IDX Channel dijabarkan, rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan pada kuartal I ini sebesar Rp374,93 miliar. Jumlah tersebut sebetulnya menciut atau turun 54,86 persen dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp830,64 miliar.
Itu karena rugi periode berjalan pada tiga bulan pertama 2023 juga menyusut menjadi Rp395,36 miliar dari sebelumnya di periode yang sama 2022 sebesar Rp967,71 miliar.
Namun jika dilihat, pendapatan usaha perseroan mengalami penurunan tipis sebesar 0,6 persen menjadi Rp2,73 triliun di akhir Maret ini dari Rp2,75 triliun pada akhir bulan ketiga tahun lalu.Â
Hanya saja beban pokok pendapatan menyusut dalam tiga bulan ini menjadi Rp2,33 triliun dari sebelumnya Rp2,42 triliun. Pun dengan beban keuangan dari Rp980,93 miliar menjadi Rp703,97 miliar pada kuartal I 2023.
Sedangkan total nilai liabilitas pada kuartal I ini tercatat sebesar Rp84,38 triliun atau naik dari posisi 31 Desember 2022 yang sebesar Rp83,99 triliun. Untuk ekuitas justru susut dari Rp14,24 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp13,85 triliun pada 31 Maret ini.
Sedangkan nilai aset pada tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp98,22 triliun atau turun tipis dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp98,23 triliun.Â