Monday, September 25, 2023

ADHI Alami Kenaikan Laba Bersih Meski Pendapatan Loyo

Must Read

Kadek
Kadek
Sarjana IT yang menyukai Dunia Finansial dan Properti karena potensi masa depannya

International Investor Club – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penyusutan dari sisi pendapatan dan kenaikan laba bersih.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4 Mei), pendapatan usaha pada kuartal I 2023 menyusut 29,62 persen menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 3,78 triliun pada kuartal I 2022.

Baca Juga: ADHI Tidak Akan Tebar Dividen Tahun Buku 2022

Laba Bersih ADHI Meningkat

Adhi karya ADHI
Detik (doc.)

Dalam sajian berita Liputan6 dijabarkan, beban pokok pendapatan pada periode yang sama turun 32,46 persen menjadi Rp 2,33 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 3,45 triliun. Dengan demikian, laba bruto menyusut 1,20 persen menjadi Rp 333,41 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 329,45 miliar.

Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 171,20 miliar turun 2,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 175,33 miliar.

Laba bersih Adhi Karya pada kuartal I 2023 naik 19,01 persen sebesar Rp 8,45 miliar dari Rp 7,10 miliar pada periode yang sama 2022.

Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 menyusut menjadi Rp 39,15 triliun dari Rp 39,98 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 30,29 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 31,16 triliun. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 8,86 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 8,82 triliun.

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru hingga Maret 2023 sebesar Rp 8,9 triliun. Capaian tersebut meningkat 109 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni senilai Rp 4,2 triliun.

Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Pekerjaan Perkerasan Jalan Pertambangan Tanjung Enim, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir) dan SPAM Regional Wosusokas.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto menyebutkan,lini bisnis Engineering dan Konstruksi mendominasi kontribusi kontrak baru sebesar 93 persen, lini bisnis Properti dan Hospitality sebesar 3 persen dan bisnis lainnya sebesar 4 persen.

“Berdasarkan sumber dana kontrak baru berasal dari Pemerintah sebesar 28 persen, proyek investasi dan lainnya sebesar 53 persen, serta BUMN dan BUMD sebesar 19 persen,” kata Farid dalam keterangan resmi.

Perolehan kontrak baru berdasarkan tipe pekerjaan Jalan dan Jembatan berkontribusi sebesar 69 persen. Berdasarkan tipe gedung sebesar 14 persen, tipe infrastruktur sumber daya air sebesar 9 persen dan lainnya sebesar 8 persen.

“Kontribusi kontrak baru terbesar diperoleh dari proyek infrastruktur Jalan dan Jembatan sebesar 59 persen, prasarana kereta api 15 persen, proyek gedung sebesar 12 persen, serta infrastruktur pengolahan sumber air sebesar 8 persen, dan 6 persen berasal dari pekerjaan lainnya,” imbuh Farid.

Adapun 5 besar proyek yang dicapai ADHI, antara lain Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Paket 1.2A, Proyek Prasarana LRT Malolos-Clark di Filipina, Proyek Tol Probowangi Paket 1, Proyek Tol Trans Sumatera (Bayung Lencir), serta Proyek Land Development Kalimantan Timur – IKN.

ADHI juga berfokus pada pengembangan bisnis konstruksi berbasis lingkungan, seperti Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu Medan, RDF (Refuse Derived Fuel) Bantargebang, TPST Kota Denpasar, SPAM Dumai, SPAM Karian, dan lainnya. Hal ini merupakan wujud komitmen ADHI dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam pembangunan Infrastruktur.

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk membidik pertumbuhan pendapatan 10-15 persen dan laba bersih 20-25 persen pada 2023.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menuturkan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan, dan laba bersih pada tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Naik dari tahun lalu 20-25 persen (laba bersih) seperti 2022 kemarin rencana naik 25 persen realisasi 47 persen,” kata Entus saat ditemui di Jakarta.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest News

Emas Akhiri Minggu dengan Sedikit Perubahan

Emas mengakhiri minggu ini dengan sedikit perubahan dan rebound dari level terendah satu minggu karena pasar terus berdebat mengenai...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img