Saturday, September 23, 2023

BVIC Akan Lunasi Utang Obligasi Ratusan Miliar Rupiah

Must Read

Kadek
Kadek
Sarjana IT yang menyukai Dunia Finansial dan Properti karena potensi masa depannya

International Investor Club – PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) siap melunasi utang obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp200 miliar. Perseroan menyampaikan fakta material berupa kesiapan pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri B.

Berdasarkan laporan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (6 Mei), Bank Victoria telah menyiapkan dana untuk melunasi obligasi jatuh tempo 5 Juni 2023 senilai Rp200 miliar beserta kupon bunganya sebesar Rp5,15 miliar.

Baca Juga: Obligasi Korporasi Diramalkan Ramai pada Q3 Tahun Ini

Utang Obligasi BVIC Akan Dilunasi

Obligasi Global pph

Dalam sajian berita Okezone dijabarkan, Corporate Secretary Bank Victoria, Caprie Ardira Azhar mengatakan dana pelunasan tersebut saat ini ditempatkan pada Term Deposit Bank Indonesia dan Surat Utang Negara.

“Memenuhi peraturan tercatat efek nomor 1.A.3 tentang kewajiban Pelaporan Emiten dan terkait obligasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 05 Juni 2023, dengan ini kami sampaikan bahwa kami telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan kupon bunga Obligasi Berkelanjutan kepada pemegang Obligasi,” kata Caprie.

Sebelumnya, per 3 Maret 2023, lembaga pemeringkat Pefindo menyematkan peringkat A- dengan prospek stabil pada surat utang perseroan.

Adapun alasan pemberian peringkat tersebut adalah kesiapan pelunasan obligasi perseroan yang didukung oleh kas dan penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp347,5 miliar per September 2022.

Bank Victoria sendiri merupakan bank komersial dengan fokus usaha pada nasabah affluent dan mass affluent. Per 30 September 2022, pemegang saham BVIC adalah PT Victoria Investama Tbk (41,51%), Suzanna Tanojo (13,29%) Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (5,89%), PT Nata Patindo (3,03%), dan publik (36,19%).

Di sisi lain, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dapat berpeluang besar memanfaatkan sumber pendanaan berbasis ramah lingkungan maupun obligasi hijau (green bond) dalam mendukung pengembangan energi panas bumi.

Komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dengan mengoptimalkan energi bersih menjadi peluang bagi PGEO untuk terus mengembangkan bisnisnya.

“Melalui dukungan pemerintah dan sumber pendanaan yang lebih murah lewat green financing, PGEO tidak perlu menunda ekspansinya,” ujar Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam dalam risetnya, Jakarta.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest News

Emas di Low Minggu Ini Karena Fed yang Terlalu Hawkish

Emas mencapai level terendah dalam satu minggu pada hari Kamis setelah Federal Reserve berjanji untuk menaikkan suku bunga sampai...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img