International Investor Club – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Senin (28 Agustus). IHSG menghijau ini mengikuti bursa saham Asia yang menguat dan mayoritas sektor saham melesat.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka naik ke posisi 6.895,86. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG bertambah 0,40 persen ke posisi 6.922. Indeks LQ45 menanjak 0,40 persen ke posisi 959,91. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga: GOTO Punya 308,55 Ribu Investor, Terbanyak di Bursa
IHSG Melesat
Dalam sajian berita Liputan6 dijabarkan, pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.929,38 dan terendah 6.903,12. Sebanyak 256 saham menguat dan 110 saham melemah. 208 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 69.414 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 406,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.290.
Pada awal sesi perdagangan, seluruh sektor saham melejit. Sektor saham energi naik 0,96 persen, sektor saham basic menanjak 0,87 persen, sektor saham industri mendaki 0,63 persen, dan sektor saham nonsiklikal melesat 0,24 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal naik 0,22 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,53 persen, sektor saham keuangan menguat 0,09 persen, sektor saham properti naik 0,25 persen, sektor saham teknologi melesat 0,61 persen, dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,37 persen. Sementara itu, sektor saham transportasi naik 0,1 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) stagnan di posisi Rp 84 per saham, demikian juga saham ASII stagnan di posisi Rp 6.450 per saham.
Saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 85 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 85 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.414 kali dengan volume perdagangan 9.877.140 lot saham. Nilai transaksi Rp 12,1 miliar.
Saham ASII sempat dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.500 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.500 dan terendah Rp 6.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 334 kali dengan volume perdagangan 5.683 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,7 miliar.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG kembali sideways pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Agustus 2023. IHSG ditutup di posisi 6.895. Aktivitas perdagangan saham kapitalisasi besar lebih rendah dibandingkan perdagangan normal.
Saham JSMR naik 56 persen YoY menjadi Rp 1,1 triliun pada semester I 2023. Sementara itu, saham UNTR susut pada hari kedua setelah perseroan rilis data operasional Juli yang menunjukkan penurunan terus menerus dalam penjualan Komatsu. Perusahaan tambang batu bara juga merealisasikan aksi ambil untung usai reli dalam dua minggu.
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.860-6.933.
Dalam riset Ajaib Sekuritas menyebutkan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan melaporkan hingga saat ini, dana yang terkumpul untuk penanganan perubahan iklim berjumlah USD500 juta atau setara Rp7,66 triliun.
Dana tersebut dapat bertambah hingga USD4 miliar dari dukungan Asian Development Bank (ADB), World Bank, termasuk pemerintah Indonesia.
Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia dalam waktu dekat, dengan target 1,5 gigawatt (GW) PLTU yang akan dihentikan pada tahap awal. Adapun Indonesia masih memiliki target penurunan emisi karbon dengan kebutuhan dana sebesar USD281 miliar.
Dari mancanegara, sentimen konsumen di Amerika Serikat (AS) versi University of Michigan lebih rendah menjadi 69,5 pada Agustus 2023, dari perkiraan awal 71,2.
Untuk ekspektasi inflasi pada 2023 naik menjadi 3,5% dari 3,3% dan prospek untuk 5 tahun terakselerasi menjadi 3% dari 2,9%. Dari Asia, Inflasi di Jepang turun menjadi 2,90% pada Agustus 2023 dari 3,20% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, Inflasi inti naik 2,8% yoy pada bulan Agustus 2023. Dengan demikian, inflasi inti berada di atas target inflasi 2% selama 15 bulan beruntun, serta mengindikasikan tekanan inflasi masih cukup tinggi di Jepang.
